Monday, December 15, 2014

ADA SATU PUISI

Ada satu puisi
Yang membaca rasa terhiris
Yang menulis lebih terkoyak jiwanya

Ada satu puisi
Yang membaca bergenang kelopak mata
Yang menulis bagai empangan yang pecah

Ada satu puisi
Bila kau baca
Kau tahu
Yang menulis itu aku
Puisi itu buat mu.

Sunday, July 20, 2014

Ketiadaan

Siang yang semakin singkat
Malam yang semakin pendek
Sehingga kita merasakan
Ketiadaan waktu
Untuk kita bercerita panjang
Kesuntukan masa
Untuk kita meluah kata
Walau hakikatnya kita parah
Parah menahan rasa
Parah diratah sunyi
Sepi kita dalam ketiadaan 
Apakah ini petanda
Kita tak lagi sehaluan..?

Jalan Duku
20 Julai 2014 / 22 Ramadan
Antara jendela dan lampu jalan


Saturday, June 29, 2013

Degap-degup rindu

Degap
Degup
Dengar?
Tidak.
Rasa?
Ya.
Sakit..
Mahu ditahan?
Biar..
Biarkan ia terus berdegup.
Bersama mata yang berkaca..
Menatap ke luar jendela.
Mendongak ke langit hitam pekat berbintang. Indah.
Merintih..
Ya Tuhan...Sungguh aku rindu.
Ya Rabb..jagalah insan-insan yang aku rindu.
Peliharalah kasih ini.
Izinkanlah rindu aku bertebaran di segenap ruang hati mereka
Biarkan ia hidup di celahan retak hati kami.
Izinkan rindu ini berlabuh di situ.
Selamanya.
Selama-lamanya.

Sal
Antara jendela dan bintang 
Jalan duku
29 June 2013

Tuesday, April 2, 2013

Cerita Orang Jangan Dipercaya

Dulu
Masa aku kecil
Aku pernah dengar orang cerita
"Negeri A orang-orangnya duduk rumah atas pokok"
"Negeri B orang-orangnya kuat ilmu pengasih"
"Negeri C tak suka orang dari negeri kita"
"Negeri D cakap depa kasaq"
"Negeri F orang lelakinya pemalas"
"Negeri G orang perempuan lebih berkuasa dari lelaki."
 "Negeri H makanan tak sedap."
Dan bermacam lagi tentang itu ini begitu dan begini.
Semuanya cerita buruk tentang negeri di dalam negara sendiri
Semuanya tentang bangsa dan saudara sendiri
Semuanya lahir dari mulut.
Sekadar mulut.
Bila ada yang bertanya
"Kau pernah pergi sana ke?"
Jawapan paling klise
"Aku tak pernah la pi, tapi....sedara aku yang habaq.."
"Saya dah pernah pi sana bercuti..3h 2m.."
"Adik teman kawin orang sane..teman tau le."
Maka
Saat aku meniti usia dewasa
Aku berkawan, aku merantau
Aku bersaudara
Aku melihat, merasa dan mengalami sendiri
Aku ingat-ingatkan diri
Sal..manusia kini sifatnya hanya tahu bicara
Jangan mudah percaya.
Apa yang orang cerita
Tak seperti apa yang aku rasa
Pengalaman tertempa sangat bernilai harganya
Cerita orang tak ada benarnya
Cerita orang jangan dipercaya
Bulat-Bulat. Mantak-mantak.
Itu bodoh namanya.

Sal
Jendela dan lampu jalan
Berteman selimut kasih si pipi merah
Rindu.

Sunday, March 24, 2013

Menanti untuk pergi.

Serabut jantung aku
Berdenyut sakit terpalu
Duduk termanggu
Tunggu
Tarikh keramat menutup waktu
______________________________

Sini
Aku tak jumpa jujur
Aku tak nampak ikhlas
Aku tak lihat kasih
Dari dulu
_________________________________

Sendiri
Dan bersama Tuhan
Aku lapang
Riang
___________________________________

Nanti
Waktunya sampai
Aku pergi
Tak lama lagi
Jadinya ruang kosong ini
Ku titipkan buat engkau
Selalulah..jenguk-jenguk
Agar wali keramat kita yang semakin memutih rambutnya itu
Senantiasa tersenyum diakhir usia
_____________________________________________________________

Bila
Aku pergi nanti
Kau harus selalu pulang
Aku pergi nanti
Jauh..


Sal
jendela dan lampu jalan



Wednesday, March 13, 2013

Sepotong Hati Yang Baru

Terhiris sudah
Retak sudah
Pecah sudah
Luka bukan sekali terjadi
Berkali-kali
Sampai remuk
Sampai hancur
Sampai berkecai
Sampai berterabur
Tak terpungut lagi
Sakit?
Tak terkira
Tak tertanggung
Tak terhitung
Maka kali ini aku mahu berganti hati
Aku minta pada Tuhan
Sepotong hati yang baru
Lalu permintaan ku tertunai
Pemilik hati ini 
Hanya aku , Tuhan..
Dan dia
yang dalam perjalanan menuju April

Sal
Bersama hati yang baru
14 mac 2013

Saturday, March 9, 2013

Kerana ia sudah terlalu lama.

Lama.
Sangat lama.
Seorang aku memendam rasa.
Cedera.
Aku cedera jiwa.
Luka hati.
Duka derita tak mampu dimengerti
Lama.
Aku simpan segala perit nista manusia yang tak reti menghargai
Cukup lama.
Aku biarkan kepergian manusia itu meremuk setiap inci bahagia milik aku
Hancur berkecai segala yang terbina
Lama
Amat lama
Aku hidup dengan gelak tawa yang sengaja dibuat ada
Gelak tawa yang sekadar gelak tawa tiada makna
Hambar. Tawar.
Senyum nipis segaris sekadar menghiasi raut seorang nakal
Biar nampak cekal
Lama
Sudah lama aku begini
Terlalu lama
Kerana ia sudah terlalu lama
Aku putuskan untuk tidak lagi mempeduli
Kerana antara kita bertegur pun sudah tiada sudi
Dengar sini aku berteriak akan isi hati
Berhenti mempedulikan engkau
Seakan aku mengelar leherku dengan tajamnya pisau
Cukup sakit. Tak terperi.


Nota : Buat tatapan seorang kekanda.
Aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan
Menjadi seorang manusia yang sempurna memang tak mungkin aku mampu, krn aku manusia yang serba kekurangan.Selama 29 tahun usia ini..aku akui, aku tinggalkan engkau 5 tahun lamanya. Jika krn 5 tahun itu yang merubah engkau menjadi spt engkau yang sekarang..aku mahu kau tahu, 5 tahun itu juga mendera aku. Derita. Jika 5 tahun itu yang membuatkan kita renggang bagai tak mampu merapat lagi, aku mahu kau tahu. Aku tetap ada dalam dirimu. Darahmu adalah darahku.Jika krn 5 tahun itu membuatkan engkau seakan tidak mampu mengasihi aku..ingatkan kembali 24 tahun lalu siapakah aku dalam hatimu. 

sal
jendela dan lampu jalan
menahan retak agar tak terbelah
hari ke-sembilan dibulan mac
2013